Jumat, 11 September 2009

Jepang, Negeri Manula

KoKiers, pagi ini saya pergi ke dokter mata, tidak ada hal yg mengejutkan biasa-biasa . Lumrah namanya ke dokter mata yang ada juga hanya dokter , perawat dan tentu saja pasien - pasien. Jam praktek jam 9 pagi maka saya pun dengan semangat 45 berangkat sepagi mungkin hasilnya tidaklah buruk (menurutku lho), jam 8 : 55 pagi telah tiba di klinik mata.

Ya ampun,ternyata saya salah perhitungan , begitu sampai di klinik tersebut, semua tempat duduk penuh dengan pasien-pasien dan lucunya pasien klinik mata tersebut 90 % adalah manula alias manusia lanjut usia , jadi rata-rata diatas usia 70 tahun ke atas. Banyak juga yang berusia 80 tahun ke atas.

Dalam hatiku, apakah aku salah masuk ke klinik mata ini? Koq tidak ada orang muda-nya ? Minimal seumuran denganku ,jadi lumayan ada teman ....Berhubung sudah sampai di klinik mata,malu juga kalau keluar lagi,apa boleh buat , saya beranikan diri buat daftar di klinik mata. Ini pertamakalinya saya berobat di klinik mata, berapa tahun yang lalu pernah antar Ryu-chan periksa mata,makanya rada "pangling" juga dengan klinik mata tersebut .

Tak disangka dan dinyana sudah banyak perubahan pada klinik mata tersebut dan yang pasti tambah banyak pasiennya dan termasuk terkenal bagus di kota ini. Pasien banyak juga dari luar kota ,otomatis mereka lebih awal dari saya datang ke klinik tersebut,sedangkan saya yang rumahnya dekat dengan klinik tersebut justru lebih lambat dari pasien luar kota.

Akhirnya saya dapat juga tempat duduk di ruang tunggu tersebut, mulai deh acara " bengong" alias nunggu panggilan,lama-lama bosan juga akhirnya sambil lalu ikutan "nguping" pembicaraan pasien-pasien manula, kokiers, ternyata "asyik" juga nguping omongan manula. Mereka tidak saling mengenal tapi seolah-olah kayak teman akrab,ternyata mereka sering ketemu di klinik mata tersebut, jadi kayak semacam "reuni" para manula.

Saya sendiri yang sudah jenuh ,menunggu lebih dari 1 jam belum dipanggil mulai " jenuh" . Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan bukan ? Akhirnya saya pun ikutan ngobrol dengan tetangga sebelah. Ternyata mengasyikkan juga berbicara dengan ibu- bapak Jepang . Mereka tambah semangat cerita ngalor ngidul dengan saya,tanpa menanyakan asal negara (tidak memperhatikan asal negaraku karena mukaku yg mirip banget dengan orang jepang ) pokoknya asyik banget acara " ngosip"-nya.

Saya tanya resep awet muda dan sehat para manula jepang, wuih,tidak disangka mereka senang sekali cerita trik-trik cara menjalani hidup supaya awet muda dan sehat. Jangan heran di Jepang banyak manula, yang kelihatannya dari paspor sudah tua ternyata begitu sehat dan awet muda. Itulah Jepang,negara dimana tercatat paling banyak manula diatas umur 100 tahun. Luar biasa .

Sebagai info, Tomoji Tanabe ,113 tahun,tercatat sebagai pria tertua di dunia. Resep panjang umurnya adalah banyak mengkonsumsi sayuran dan tidak minum alkohol. Plus selalu hidup bahagia. Jepang juga paling banyak kaum wanita-nya tercatat sebagai pemilik usia tertua di dunia,rekor ini sudah di pegang selama 23 tahun.
Begitulah kegiatan saya sambil menunggu panggilan dari dokter,banyak tanya dengan manula tentang resep panjang umur. Selama tinggal di jepang,saya terbiasa lihat manula Jepang yang sehat ,penuh semangat dan masih produktif. Kadang saya sering terkecoh ,mengira masih berusia 45 tahun ternyata sudah 67 tahun . Itulah Jepang, BMW alias Body Mengalahkan Wajah.

Setelah 2 jam menunggu sambil mengobrol dengan tetangga sebelah,akhirnya dipanggil juga namaku, tentu saja dengan nama asliku sebagai orang Indonesia. Lucunya, para manula yang mengobrol dengan saya kaget dan bertanya " Nama-nya koq bukan nama jepang . Siapa orang luar negeri-nya?". Sambil celingak celinguk pingin lihat orang luarnegeri tersebut.

Tentu saja saya langsung berdiri menuju ke ruang periksa,sambil berkata " Saya yang dipanggil ". Hah ? Para manula itu kaget setengah mati,tidak disangka dan dinyana yang diajak bicara ngalor ngidul justru orang luar negeri . Saya pun hanya senyum- senyum ,sudah biasa dengan reaksi seperti itu . Keluar dari ruang periksa, para manula justru tambah heboh,tanya alamat saya dan pingin main ke rumahku , tentu saya senang ,walaupun manula tapi mengasyikkan juga berteman dengan ibu-ibu Jepang.

Alhasil,waktu menunggu sekitar 2 jam di klinik mata berhasil "sukses" dilalui malahan saya sempat tukar alamat dengan ibu-ibu manula, tentu saja kelak saya pun ingin "main" ke rumah ibu-ibu manula. Sepulang dari klinik,saya bercerita dengan suami tentang kejadian diklinik, hasilnya suami yang bengong. Bisa-bisanya cari teman di klinik mata,..hahahaha. Apa boleh buat daripada bengong dan manyun bukan ? Enakan ada teman ngobrol bukan ?

Ada pepatah " Lebih cari teman daripada musuh " bukan ? terimakasih buat semuanya yang sudah membaca. Lain kali cerita tentang anak- anak Jepang,banyak yang ingin saya tulis di KOKI , tentu-nya kalau dimuat oleh Zev.

Salam hangat

Ryu & Yuka-chan no mama - Jepang

Sumber :
http://community.kompas.com/read/artikel/1430
9 September 2009


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar