Jumat, 11 September 2009

Evaluasi Fase Setelah Lahir Sampai Manula


Mengevalusai akitivitas yang kita jalankan selama dalam Fase Setelah Lahir merupakan salah satu cara yang terbaik untuk membuka pintu kecerdasan Spritual, Emotional dan Intellectual.

Life Management (Idarratul Hayah) adalah konsep pengemnbagan Sumber Daya Manusia (Human Recource Development). Konsep ini lahir dari hasil interaksi dengan kehidupan lebih sekitar 30 tahun.

Dari hasil interaksi tersebut kami menyimpulkan betapa besarnya peran manajemen dalam hidup ini. Tanpa manajemen, hidup kita bisa terombang ambing di tengah lautan informasi, pendapat, keinginan dan alur pemikiran orang lain.

Life Management (Idaratul Hayah) terdiri dari empat serial buku yang menjadi referensi utama program Spiritual Training dengan kemasan multimedia. Terdiri dari empat level :

Basic, dengan judul : Road to The Great Success (Manajemen Informasi),
Intermadiate dengan judul : Self Revolution (Manajemen Syahwat),
Advanced dengan judul Mission Impossible (Manajemen Hati) dan
Extraordinary dengan judul : 24 Jam Bersama Allah (Manajemen Prilaku).
Inilah empat macam manajemen yang harus kita kuasai agar pengetahuan, pengalaman dan nilai-nilai yang diyakini dan dipahami dapat menjadi habit (kebiasaan) atau budaya dalam hidup sehari-hari. Disinilah letak rahasia konsep yang kami rumuskan, insya Allah.

Tiga Tema Penting

Sebelum kita meneruskan perjalanan wisata kita menuju Periode Kematian Kedua, ada tiga tema penting terkait dengan Fase Setelah Lahir atau fase kehidupan di dunia yang perlu kita bahas.

1. Tipologi Manusia. 2. Evaluasi Fase Setelah Lahir, dan 3. Hidayah (Petunjuk) dan Dholalah (Kesesatan)

2. Evaluasi Fase Setelah Lahir Sampai Manula


Mengevalusai akitivitas yang kita jalankan selama dalam Fase Setelah Lahir (fase kehidupan di dunia) merupakan salah satu cara yang terbaik untuk membuka pintu kecerdasan Spritual, Emotional dan Intellectual. Katena berbagai aktivitas tersebut merupakan refleksi dari karakter dan kepribadian aktornya. Sesungguhnya pembentukan karakter bermula dari pemilihan lahan tempat menyemai bibit (sperma) manusia. Manusia juga ibarat sebatang pohon. Kendati pohon itu berasal dari bibit unggul, namun jika lahan tempat penyemaian dan tumbuhnya adalah tandus dan kering kerontang, maka pohon tersebut juga tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik, dan kemungkinan juga bisa mati sebelum besar dan berbuah. Namun demikian, jika pohon yang tumbuh di atas lahan tandus tersebut mendapatkan perawatan yang baik dan suplay pupuk yang cukup, maka kemungkinan besar pohon tersebut juga bisa berkembang dengan subur dan menghasilkan buah yang banyak. Demikian juga manusia. Mereka berasal dari bibit super unggul. Jika tumbuh dan berkembang dari orang tua yang shaleh, maka mereka akan tumbuh dan berkembang dengan shaleh pula. Namun demikian, kendati tumbuh dari kedua orang tua yang kurang atau belum shaleh, misalnya, maka masih terbuka peluang untuk menjadi shaleh selama pertumbuhan dan perkembangannya memperoleh perawatan yang shaleh berupa perawatan dan pemberdayaan Spiritual, Emotional dan Intellectual secara benar, konprehensif dan terintegrasi seperti yang dijelaskan pada pembahasan metode SEI Empowerment, dalam Bagian I dan Sepuluh Karakter Mulia yang dilahirkannya seperti yang dijelaskan dalam Bagian II dari buku ini.

Sesungguhnya Allah ciptakan manusi dari bibit super unggul. Bermula dari saripati tanah yang mengandung 92 unsur kimiawi yang sempurna , kemudian diproses menjadi air mani. Setiap air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim ibu mengandung sekitar 300 juta sel sperma. Dari 300 juta sel sperma itu, hanya sekitar 1.000 saja yang mencapai sel telur (ovum). Dari 1.000 sel sperma tersebut hanya satu yang Allah pilih untuk berhasil membuahi ovum (telur) ibu. Ini dalah bukti kongkrit bahwa Allah benar-benar concern terhadap bibi tsuper unggul manusia. Namun demikian, jika lahan penyemaian dan tempat tumbuh dan berkembangnya bibit yang super unggul itu, yakni kedua orang tua, kurang subur, atau bahkan tandus, maka lahan tersebut bisa menyebabkan kekerdilan atau kematian karakter dasar positif (Fitrah) yang dimiliki manusia. Yang kami maksudkan dengan kesuburan kedua orang tua di sini ialah kesuburan Spritual, Emotional dan Intellectual mereka yang terefleksi dalam keshalehan prilaku, kebiasan dan kultur yang mereka kembangkan dalam kehidupan di rumah, di tempat kerja, tempat usaha, di jalanan, di masyarakat dan seterusnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka evaluasi terhadap apa yang telah kita lewatkan dan apa yang telah kita kerjakan selama kita melewati Fase Kehidupan Dunia ini, baik sebagai orang tua yang telah Allah pilih menjadi tempat penitipan amanah kesinambungan generasi manusia ataupun sebagai diri sendiri, merupakan hal urgent. Manusia ini pada dasarnya hanya menempati dua posisi dan kedudukan; sebagai orang tua tempat penitipan amanah untuk menjaga eksistensi generasi berikutnya dan atau sebagai diri sendiri. Kedua posisi dan kedudukan tersebut sama-sama memiliki hak, kewajiban dan tanggung jawab yang telah ditetapkan Tuhan Pencipta. Kewajiban dan tanggung jawab sebagai penerima amanah dalam melanjutkan generasi manusia bermula ketika memilih lahan penanaman benih sperma yang akan ditumpahkan (memilih calon istri/suami) berlanjut sampai memperoleh keturunan hingga mereka dewasa. Sedangkan kewajiban dan tanggung jawab sebagai diri sendiri mulai dihitung Tuhan Pencipta setelah memasuki usia ‘akil baligh (remaja yang dewasa) sampai jatah tinggal di dunia ini berakhir.

Untuk mengetahui pelaksanaan hak, kewajiban dan tanggung jawab tersebut sudah maksimal atau belum, maka evaluasi tersebut sangatlah diperlukan. Dalam evaluasi tersebut kita fokuskan pada dua posisi dan kedudukan seperti yang disebutkan di atas. Agar evalusai semasa kita melewati fase kehidupan di dunia dilakukan dengan serius, mendasar, jujur, ikhlas, fokus, dan memiliki efek jangka panjang, mari kita renungkan terlebih dahulu firman Allah, Tuhan Pencipta berikut ini :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (Q.S. Attahrim (66) : 6)

Sebab itu, mari kita mulai membuka pintu kecerdasan Spritual, Emotional dan Intellectual kita melalui 50 pertanyaan berikut :

A. Ketika Masih Bayi (0 – 1 tahun)

1. Sudahkan Anda azankan dan qomatkan anak-anak Anda ketika lahir?
2. Sudahkan Anda tahnik (memberi makan kurma) beberapa saat setelah mereka lahir?
3. Sudahkah Anda beri anak-anak Anda nama yang baik dan dicukur rambutnya pada hari ke 7 dari kelahiran?
4. Sudahkan Anda ‘Aqiqahkan (dipotong dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan) anak-anak Anda ketika berumur tujuh (7) hari?
5. Apakah Anda hanya memberikan air susu ibu kepada anak-anak Anda selama enam bulan pertma?
6. Apakah Anda mensuplai makanan, minuman dan pakaian kepada anak-anak Anda dari yang halal dan baik (halalan thoyiban) saja?
7. Apakah Anda selalu memperdengarkan kepada anak-anak Anda perkataan yang baik-baik khususnya Kalamullah atau sumpah serapah?

B. Ketika Balita (1 – 5 tahun)

8. Apakah Anda tetap memberikan air susu ibu kepada anak-anak Anda sampai usia dua tahun?
9. Apakah Anda mensuplai makanan, minuman dan pakaian kepada anak-anak Anda dari yang halal dan baik (halalan thoyiban) saja?
10. Apakah Anda mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak Anda secara utuh dan maksimal?
11. Apakah Anda memberikan keteladanan yang baik kepada anak-anak Anda?
12. Apakah Anda selalu mendengarkan Al-Quran dan ucapan-ucapan yang baik kepada anak-anak Anda?
13. Apakah Anda menyiapkan tontonan yang baik untuk anak-anak Anda, baik lewat media ataupun melalui prilaku dan sikap Anda sebagai orang tua mereka?
14. Apakah Anda telah memberikan pendidikan Ibadah praktis pada mereka?


C. Ketika Anak-Anak ( 5 – 12 tahun)

15. Apakah Anda tetap komitemn mensuplai makanan, minuman dan pakaian dari yang halal dan baik (halalan thoyiban) kepada anak-anak Anda?
16. Apakah Anda memberikan keteladanan yang baik kepada mereka sebagai orang tua?
17. Apakah Anda memberikan pendidikan yang baik kepada mereka dalam masalah:
a. Iman/Aqidah
b. Ibadah
c. Akhlak
d. Ilmu pengetahuan lainnya
18. Apakah Anda mnyediakan tontonan dan hiburan yang baik untuk mereka, baik lewat media, diri Anda, guru, teman dan lingkungan?
19. Apakah Anda menyiapkan lingkungan dan pergaulan yang shaleh (baik) untuk anak-anak Anda?


A. Ketika Remaja (12 – 18 tahun)

20. Apakah Anda mendapatkan suplai makanan, minuman dan pakaian dari yang halal dan baik (halalan thoyiban)?
21. Apakah Anda mendapatkan keteladanan yang baik dari kedua orang tua dan para guru?
22. Apakah Anda mendapatkan pendidikan yang baik dalam masalah:
a. Iman/Aqidah
b. Ibadah
c. Akhlak
d. Jasmani (menembak, berkuda dan berenang)
e. Ilmu pengetahuan lainnya
23. Apakah Anda mendapatkan tontonan yang baik, baik lewat media kedua orang tua, guru, teman dan lingkungan?
24. Apakah Anda mendapatkan lingkungan dan pergaulan yang shaleh (baik)
25. Apakah Anda mendapatkan pendidikan wira usaha?

F. Ketika Dewasa ( 18 – 60 tahun)

26. Sudahkah Anda mengenal Allah, Rasulullah, Kitabullah dengan baik yang didasari ilmu?
27. Apakah Anda komitmen mengkonsumsi makanan, minuman dan memakai pakaian dari yang halal dan baik (halalan thoyiban) saja?
28. Apakah Anda berusaha mencari rezeki yang halal dan baik dengan cara yang baik, khususnya wira usaha
29. Apakah Anda berupaya mendapatkan pendidikan yang baik dalam masalah:
a. Iman/Aqidah
b. Ibadah
c. Akhlak
d. Jasmani (menembak, berkuda dan berenang)
e. Ilmu pengetahuan lainnya
30. Apakah Anda mencari istri/suami yang shaleh/shalehah?
31. Apakah Anda menciptakan hiburan, tontonan, pergaulan dan lingkungan yang shaleh?
32. Apakah Anda bergaul dengan pergaulan yang shaleh (baik)
33. Apakah Anda menonton tontonan yang baik, baik lewat media,
teman/pergaulan dan lingkungan?
34. Apakah Anda memahami Islam secara baik, khususnya melalui Al-Qur’an dan Hadits Rasul?
35. Apakah Anda menunaikan segenap Fardhu ‘Ain (Kewajiban Terkait Pribadi) dan Fardhu Kifayah (Kewajiban Sosial) secara baik dan maksimal?
36. Apakah Anda memiliki planing / program hidup terkait :
a. Urusan Agama?
b. Urusan Dunia?
c. Urusan Akhirat?
37. Apakah Anda memahami msisi dan visi hidup di dunia yang Allah tetapkan?
38. Sejauh mana persiapan Anda menghadapi kematian?
39. Sejauh mana persiapan Anda menghadapi kehidupan Akhirat yang kekal dan abadi?
40. Sudahkah Anda mengenal Syurga dan Neraka?
41. Apakah selama hidup Anda berada dalam ketaatan kepada Allah atau kemaksiatan, atau bercampur aduk antara ketaatan dan kemaksiatan?
42. Apakah Anda memanfaatkan 4 nikmat waktu dan kesempatan Allah berikut?
a. Usia untuk apa Anda gunakan?
b. Masa muda kemana Anda habiskan?
c. Ilmu yang didapatkan sudahkah diamalkan?
d. Harta yang diperoleh, kemana Anda belanjakan dan distribusikan?
43. Sudahkan Anda siap menerima kematian?
44. Sudah berapa banyak bekal amal shaleh yang Anda persiapkan?
45. Sudah berapa banyak dosa dan kesalahan yang Anda perbuat?
46. Sudahkah Anda bertaubat dengan taubat Nashuha?
47. Apa yang paling Anda takutkan dan yang paling Anda harapkan di dunia ini?
48. Apakah yang paling Anda takutkan dan yang paling Anda harapkan setelah meninnggalkan dunia ini?
49. Sejauh mana upaya yang Anda lakukan untuk menyelamatkan diri dan keluarga dari ancaman Neraka?
50. Seberapa takutkah Anda pada Neraka, seberapa rindu Anda masuk Syurga dan bertemu dengan Allah, Raja dan Tuhan Pencipta Anda?

- 26 Februari 2009

Sumber :
Fathuddin Jafar (Life Management)
http://www.eramuslim.com/syariah/life-management/evaluasi-fase-setelah-lahir-sampai-manula.htm
11 September 2009

Sumber Gambar:
http://www.pasarkreasi.com/dirmember/00001/prasitiyo/content/content-505-20081003-6-34-85/large/kakek-dan-cucunya_505_l.jpg

Bugar Bagi Manula yang Berpuasa



Bagi kaum lanjut usia atau manula, banyak hal yang harus diperhatikan saat menjalankan ibadah puasa. Salah satunya adalah kalori yang dibutuhkan saat berpuasa. Pemenuhan kebutuhan kalori manula yang berpuasa harus sama dengan kebutuhan saat mereka tidak berpuasa.

Jenis makanan yang dikonsumsi pun harus seimbang. Pilihan yang baik adalah jenis makanan yang lebih lama dicerna yaitu karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, dan makanan tinggi serat antara lain sayuran dan buah. Makanan ini dikonsumsi saat sahur. Sedangkan makanan yang lebih cepat dicerna yaitu karbohidrat sederhana seperti gula, sebaiknya dibatasi konsumsinya saat sahur.

Bagi manula yang memiliki riwayat penyakit, masih diperbolehkan berpuasa. Karena Ramadan merupakan bulan latihan pengaturan dan pengendalian diri, maka aturlah asupan makanan dan disiplinkan diri. Saat puasa, makan dan minum dibatasi sehingga pola makan, jumlah, dan jenis makanan orang berpuasa berbeda dengan kebiasaan sehari-hari.

Dari penelitian oleh Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM pada tahun 1997, diketahui bahwa seseorang yang berpuasa akan berkurang asupan makanannya 12 persen dari asupan makanan sehari-hari. Sejumlah penelitian lainnya pada orang usia lanjut menunjukkan bahwa puasa memberi pengaruh baik bagi kesehatan. Orang berusia lanjut yang berpuasa juga tidak terganggu fungsi ginjalnya selama asupan cairan terpenuhi.

Penelitian lainnya menyebutkan, setelah berpuasa, ada penurunan kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL, trigliserida, dan asam urat. Kadar radikal bebas (zat yang merusak sel di dalam tubuh) juga menurun, sedangkan kadar antioksidan yang dibutuhkan tubuh meningkat. Puasa juga tidak berpengaruh negatif pada penderita diabetes melitus selama mengikuti petunjuk yang diberikan. Seseorang yang berpuasa akan merasa tenang sehingga kadar gula darah lebih stabil.

Bagaimana puasa yang baik untuk manula? Inilah dia :

1. Pola makan yang dianjurkan ketika berpuasa adalah 40 persen kalori saat sahur, 50 persen kalori saat berbuka puasa yang dibagi jadi dua yaitu makanan ringan atau segar saat berbuka sebelum salat Magrib, dan makanan padat atau besar setelah salat Maghrib. Sedangkan 10 persen kalori berupa makanan kecil yang dikonsumsi sesudah salat Tarawih.

2. Obat-obatan yang harus diminum — jika memiliki masalah kesehatan — perlu dipantau dan diatur kembali jadwal minumnya.

3. Kebutuhan cairan harus cukup. Perlu sekitar 30-50 cc per kilogram berat badan setiap hari (8-10 gelas) agar terhindar dari kekurangan cairan.

4. Perbanyak konsumsi air atau jus buah di antara berbuka puasa dan sebelum tidur. Hindari konsumsi teh terlalu banyak karena merangsang pengeluaran urine sehingga garam mineral yang dibutuhkan tubuh pada siang hari akan terbuang.

5. Konsumsi makanan mudah cerna seperti nasi, roti, dan makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah. Hindari makanan berlemak dan yang digoreng. (wik)
- 1 September 2008

Sumber :
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/01/08195297/bugar.bagi.manula.yang.berpuasa
11 September 2009

Sumber Gambar:
http://rushthecourt.files.wordpress.com/2008/10/ken-mink-1.jpg
http://m.detik.com/images/content/2008/09/16/398/Laptop-tua(techcast)150.jpg

Jepang, Negeri Manula

KoKiers, pagi ini saya pergi ke dokter mata, tidak ada hal yg mengejutkan biasa-biasa . Lumrah namanya ke dokter mata yang ada juga hanya dokter , perawat dan tentu saja pasien - pasien. Jam praktek jam 9 pagi maka saya pun dengan semangat 45 berangkat sepagi mungkin hasilnya tidaklah buruk (menurutku lho), jam 8 : 55 pagi telah tiba di klinik mata.

Ya ampun,ternyata saya salah perhitungan , begitu sampai di klinik tersebut, semua tempat duduk penuh dengan pasien-pasien dan lucunya pasien klinik mata tersebut 90 % adalah manula alias manusia lanjut usia , jadi rata-rata diatas usia 70 tahun ke atas. Banyak juga yang berusia 80 tahun ke atas.

Dalam hatiku, apakah aku salah masuk ke klinik mata ini? Koq tidak ada orang muda-nya ? Minimal seumuran denganku ,jadi lumayan ada teman ....Berhubung sudah sampai di klinik mata,malu juga kalau keluar lagi,apa boleh buat , saya beranikan diri buat daftar di klinik mata. Ini pertamakalinya saya berobat di klinik mata, berapa tahun yang lalu pernah antar Ryu-chan periksa mata,makanya rada "pangling" juga dengan klinik mata tersebut .

Tak disangka dan dinyana sudah banyak perubahan pada klinik mata tersebut dan yang pasti tambah banyak pasiennya dan termasuk terkenal bagus di kota ini. Pasien banyak juga dari luar kota ,otomatis mereka lebih awal dari saya datang ke klinik tersebut,sedangkan saya yang rumahnya dekat dengan klinik tersebut justru lebih lambat dari pasien luar kota.

Akhirnya saya dapat juga tempat duduk di ruang tunggu tersebut, mulai deh acara " bengong" alias nunggu panggilan,lama-lama bosan juga akhirnya sambil lalu ikutan "nguping" pembicaraan pasien-pasien manula, kokiers, ternyata "asyik" juga nguping omongan manula. Mereka tidak saling mengenal tapi seolah-olah kayak teman akrab,ternyata mereka sering ketemu di klinik mata tersebut, jadi kayak semacam "reuni" para manula.

Saya sendiri yang sudah jenuh ,menunggu lebih dari 1 jam belum dipanggil mulai " jenuh" . Menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan bukan ? Akhirnya saya pun ikutan ngobrol dengan tetangga sebelah. Ternyata mengasyikkan juga berbicara dengan ibu- bapak Jepang . Mereka tambah semangat cerita ngalor ngidul dengan saya,tanpa menanyakan asal negara (tidak memperhatikan asal negaraku karena mukaku yg mirip banget dengan orang jepang ) pokoknya asyik banget acara " ngosip"-nya.

Saya tanya resep awet muda dan sehat para manula jepang, wuih,tidak disangka mereka senang sekali cerita trik-trik cara menjalani hidup supaya awet muda dan sehat. Jangan heran di Jepang banyak manula, yang kelihatannya dari paspor sudah tua ternyata begitu sehat dan awet muda. Itulah Jepang,negara dimana tercatat paling banyak manula diatas umur 100 tahun. Luar biasa .

Sebagai info, Tomoji Tanabe ,113 tahun,tercatat sebagai pria tertua di dunia. Resep panjang umurnya adalah banyak mengkonsumsi sayuran dan tidak minum alkohol. Plus selalu hidup bahagia. Jepang juga paling banyak kaum wanita-nya tercatat sebagai pemilik usia tertua di dunia,rekor ini sudah di pegang selama 23 tahun.
Begitulah kegiatan saya sambil menunggu panggilan dari dokter,banyak tanya dengan manula tentang resep panjang umur. Selama tinggal di jepang,saya terbiasa lihat manula Jepang yang sehat ,penuh semangat dan masih produktif. Kadang saya sering terkecoh ,mengira masih berusia 45 tahun ternyata sudah 67 tahun . Itulah Jepang, BMW alias Body Mengalahkan Wajah.

Setelah 2 jam menunggu sambil mengobrol dengan tetangga sebelah,akhirnya dipanggil juga namaku, tentu saja dengan nama asliku sebagai orang Indonesia. Lucunya, para manula yang mengobrol dengan saya kaget dan bertanya " Nama-nya koq bukan nama jepang . Siapa orang luar negeri-nya?". Sambil celingak celinguk pingin lihat orang luarnegeri tersebut.

Tentu saja saya langsung berdiri menuju ke ruang periksa,sambil berkata " Saya yang dipanggil ". Hah ? Para manula itu kaget setengah mati,tidak disangka dan dinyana yang diajak bicara ngalor ngidul justru orang luar negeri . Saya pun hanya senyum- senyum ,sudah biasa dengan reaksi seperti itu . Keluar dari ruang periksa, para manula justru tambah heboh,tanya alamat saya dan pingin main ke rumahku , tentu saya senang ,walaupun manula tapi mengasyikkan juga berteman dengan ibu-ibu Jepang.

Alhasil,waktu menunggu sekitar 2 jam di klinik mata berhasil "sukses" dilalui malahan saya sempat tukar alamat dengan ibu-ibu manula, tentu saja kelak saya pun ingin "main" ke rumah ibu-ibu manula. Sepulang dari klinik,saya bercerita dengan suami tentang kejadian diklinik, hasilnya suami yang bengong. Bisa-bisanya cari teman di klinik mata,..hahahaha. Apa boleh buat daripada bengong dan manyun bukan ? Enakan ada teman ngobrol bukan ?

Ada pepatah " Lebih cari teman daripada musuh " bukan ? terimakasih buat semuanya yang sudah membaca. Lain kali cerita tentang anak- anak Jepang,banyak yang ingin saya tulis di KOKI , tentu-nya kalau dimuat oleh Zev.

Salam hangat

Ryu & Yuka-chan no mama - Jepang

Sumber :
http://community.kompas.com/read/artikel/1430
9 September 2009


Sumber :

Orang Dewasa dan Manula Pun Masih Perlu Imunisasi

Imunisasi bukan hanya diperlukan bagi balita dan anak-anak, namun orang dewasa hingga yang lanjut usia (manula) pun masih memerlukan perlindungan imunisasi. Khususnya untuk mengatasi berbagai penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian.

Beberapa penyakit infeksi yang bisa berakibat fatal bahkan kematian. Misalnya pneumonia atau radang paru-paru serta influensa, merupakan penyakit yang masuk dalam sepuluh besar penyebab kematian pada orang dewasa dan manula.

Contohnya di tahun 2000, kedua penyakit tersebut menyebabkan kematian bagi 58.557 orang atau 3,3 persen orang yang telah berusia 65 tahun ke atas. Padahal kedua penyakit tersebut, dapat ditanggulangi bila kita mau melakukan imunisasi.

Vaksinasi influensa terbukti mampu menurunkan risiko kematian pada manula di atas 65 tahun. Data memperlihatkan, vaksinasi ini meningkatkan harapan hidup 33 persen di tahun 1989 dan menjadi 66 persen pada tahun 1999.

Begitu juga dengan penyakit radang paru-paru yang sangat berisiko bagi wanita dan manula, karena hampir 40 persen penderita yang di rawat berujung pada kematian.

Beberapa penyakit yang tak kalah berbahaya adalah radang tenggorokan dan tetanus. Beberapa kasus tetanus di Indonesia juga diketahui berujung pada kematian, sayang tak ada data yang menunjukkan seberapa besar penyakit tersebut telah merenggut nyawa.

Penyakit lainnya yang harus diperhatikan, adalah dipteri, pertusis, Human papilomavirus (HPV) atau kanker serviks, MMR, Varisela, Influenza, Radang paru-paru, Hepatitis A dan B, Meningitis dan Zoster (semacam herpes).

Jadual vaksinasi bagi orang dewasa dan manula, digolongkan menurut usia. Berikut tabel imunisasinya:




- 28 Maret 2008

Sumber :
Rahmi
http://www.halohalo.co.id/berita/berita/16/3/1413/Orang%20Dewasa%20dan%20Manula%20Pun%20Masih%20Perlu%20Imunisasi.htm
11 September 2009

Manula perlu lebih sering berjemur

Berjemur di bawah sinar matahari membantu kulit memproduksi vitamin D bagi tubuh. Pada manula, kadar vitamin D berkurang karena dipengaruhi oleh proses penuaan dan gaya hidup.

Vitamin D paling banyak bisa didapatkan dari sinar matahari pagi, dan juga makanan bergizi tertentu. Kebanyakan orang termasuk manula dan wanita hamil tidak cukup mendapatkan vitamin terutama vitamin D.

Hasil studi terbaru menemukan bahwa kekurangan sinar matahari bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom metabolisme bagi orang lanjut usia, demikian keterangan yang dikutuip dari BBC, Rabu (20/5/2009).

“Kami menemukan tingkat vitamin D yang rendah berkaitan dengan meningkatnya risiko mengalami sindrom metabolisme, dan juga secara signifikan berhubungan dengan peningkatan resistensi terhadap insulin,” kata dr Oscar Franco dari Universitas Warwick, Inggris, yang memimipin studi tersebut.

Franco dan timnya meneliti lebih dari 3.000 orang berusia 50 hingga 70 tahun di China. Rupanya, hasil temuan mengungkapkan bahwa sebanyak 94 persen dari partisipan, kekurangan vitamin D dan 42 persen mengidap sindrom metabolisme.
“Ketika seseorang bertambah tua, kulit kita menjadi kurang efisien dalam membentuk vitamin D dan makanan kita bisa juga kurang bervariasi dengan kandungan vitamin D alami yang rendah,” tandasnya.

Sindrom metabolisme berkaitan erat dengan kegemukan, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi dan kolesterol yang menyebabkan penyakit jantung, stroke dan diabetes.

Sumber :
http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/05/20/56/221496/manula-perlu-lebih-sering-berjemur
11 September 2009

Manula Sebaiknya Bermain Game

Manula harus memainkan game komputer agar otaknya tetap tajam. Ilmuwan menemukan, memainkan video game bisa melatih otak dan meningkatkan ingatan serta reflek.

Penelitian itu juga mendapati, permainan game dapat mengembalikan penurunan kognitif sehingga manula mampu mengerjakan tugas lebih cepat.

Bermain game mampu meningkatkan fungsi otak manula, sudah ditemukan pada studi sebelumnya. Tapi penelitian terakhir mendapati manfaat dari bermain game itu masih berbekas hingga beberapa pekan kemudian dan bisa ditransfer ke pekerjaan sehari-hari.

Penemuan itu mendukung naiknya industri game komputer yang memasarkan produk untuk manula. Seperti game dari Nintendo DS yang menampilkan Julie Walters dan aktor film Star Trek Patrick Stewart.

Tim di Universitas Illinois merekrut 40 orang tua dengan usia lebih dari 60 tahun. Setengahnya diminta untuk memainkan game komputer Rise of Nations.

Secara sederhana game ini meminta pemainnya bersaing dengan membangun kerajaan. Pemain harus membangun kota, memberi makan dan mempekerjakan orang-orang. Selain itu, juga harus memimpin militer dan memperluas wilayahnya.

Para manula ini kemudian harus menjalani sejumlah tugas, untuk mengetes kekuatan otak mereka. Tes yang dilakukan termasuk penjumlahan matematika, tes memori visual dan melakukan sejumlah tugas berbeda secara simultan.

Peneliti mendapati, training pada video game menunjukkan peningkatan performa pastisipan dalam sejumlah tes itu.

Kelompok yang memainkan game menjadi lebih baik secara signifikan dan lebih cepat saat berganti dari satu tugas ke tugas lain. Daya ingat juga meningkat secara signifikan dan kemampuan berpendapat juga lebih baik.

Ingatan jangka pendek terhadap obyek visual juga lebih baik menyangkut kemampuan untuk mengenali obyek.

Professor Art Kramer, penulis penelitian yang dipublikasikan di journal Psychology & Aging mengatakan, penelitian itu membuktikan untuk pertamakalinya game video memberikan keuntungan bagi manula.

"Ini merupakan penelitian pertama untuk manula, dan ini pertama kali untuk mencari tahu efek terhadap kemampuan kognitif tidak dihubungkan langsung dengan kemampuan mempelajari sebuah game," kata Kramer.

Dia mengatakan penemuan itu secara tidak langsung membenarkan klaim pembuat video game semacam Nintendo, yang software tes otaknya dapat membantu manula makin aktif. [ito]
- 13 Desember 2008

Sumber :
Budi Winoto
http://www.inilah.com/berita/teknologi/2008/12/13/68462/manula-sebaiknya-bermain-game/
11 September 2009

Rendahnya Vitamin B12 Percepat Penurunan Mental Manula

Rendahnya kadar vitamin B12 dapat mempercepat penurunan kemampuan mental manusia usia lanjut (manula), demikian hasil temuan satu penelitian terkini.

Folic Acid (asam folat) dan makanan tambahan vitamin B12 dapat mengurangi tingkat homocysteine, yaitu protein yang berkaitan erat dengan penyakit Alzheimer sehingga para ilmuwan menyarankan dengan memberikan suplemen aneka vitamin B dapat memperlambat proses demensia (kepikunan), yaitu kondisi berkurangnya daya fungsi kognitif.

Hasil temuan penelitian tersebut dijabarkan oleh para peneliti di majalah the American Journal Clinical Nutrition.

Namun, folic acid atau asam folat dapat menyamarkan kekurangan B12, dan dari sejumlah penelitian ditemukan adanya kaitan rendahnya tingkat B12 dengan asupan asam folat yang tinggi dengan penurunan kemampuan mental yang cepat.

Untuk dapat lebih memahami kaitan antara homocysteine, folic acid, B12 dan fungsi kognitif, Dr.Robert Clarke dan rekan-rekan sejawatnya dari Universitas Oxford di Inggris mengamati 1.648 pria dan wanita usia 65 tahun atau lebih yang fungsi mentalnya di uji sedikitnya tiga kali selama kurun waktu sepuluh tahun.

Para ilmuwan memeriksa tingkat aktivitas biologis vitamin B12, holotranscobalamin, demikian pula asam methylmalonic yang menjadi pertanda bagi fungsi B12.

Ilmuwan menemukan tak ada kaitan antara homocysteine atau tingkat folat dengan fungsi kognitif.

Namun tingkat holotranscobalamin yang lebih rendah dan asam methylmalonic yang tinggi --keduanya merupakan pertanda rendahnya kadar vitamin B12 secara terpisah berkaitan dengan penurunan kemampuan daya fungsi mental yang pesat.

Tingkat folat yang tinggi bersamaan dengan B12 dengan kadar rendah tidak mempercepat penurunan daya fungsi mental.

Para ilmuwan mempercayai dengan melipat gandakan asupan vitamin B12 sebagai suplemen oral dapat memperlambat penurunan fungsi daya kognitif sebanyak 33 persen.

Berdasarkan hasil temuan penelitian tersebut, tingkat B12 yang rendah tampaknya menjadi awal proses kemunduran fungsi mental seseorang, demikian ilmuwan berkesimpulan.

"Koreksi terhadap defisiensi vitamin B12 agaknya akan merupakan hal yang tepat bagi mereka-mereka yang memiliki gejala yang mengarah kearah penurunan daya kognitif."

Uji coba yang dilakukan saat ini dengan membandingkan vitamin B12 dengan placebo untuk pencegahan penyakit jantung dapat memberikan jawaban apakah vitamin B12 benar-benar dapat menjaga fungsi mental seseorang pada usia lanjut, demikian laporan Reuters. (*)
- 06 Februari 2008


Sumber :
http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/46-rendahnya-vitamin-b12-percepat-penurunan-mental-manula
11 September 2009